Riset Pakar IPB: Tempe Ampuh Mengobati Penderita Diabetes, Ini Hasilnya

JAKARTA - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian IPB University Prof Made Astawan menyebarluaskan penelitiannya tentang Tempe, makanan asli Indonesia yang memiliki sejuta manfaat kesehatan.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Tempe Science Talks dari Osaka University bekerjasama dengan Gerakan Tempe Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan IPB University, Ia menjelaskan beberapa penelitian yang dilakukannya di IPB University berfokus pada kedelai dan tempe serta berbasis manfaat kesehatannya. Salah satunya adalah aktivitas hipoglikemik yang berdampak positif terhadap peningkatan kesehatan terutama dalam pengendalian dan pencegahan penyakit diabetes mellitus (DM).
Ia mengambil sampel tempe dari Rumah Tempe Indonesia. Tempe ini telah mendapatkan berbagai sertifikat dari Standar Nasional Indonesia (SNI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk sertifikasi Halal. Percobaan ini menggunakan tikus diabetes sebagai hewan uji.
Ia menjelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan aktivitas hipoglikemik pada tempe kedelai berkecambah (GST) dan tidak berkecambah (NST). Kandungan protein pada kedua jenis tempe tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai murni. Peningkatan kandungan protein disebabkan oleh proses perkecambahan dan fermentasi.Karena komposisi kimia yang berbeda, kandungan protein dan serat kasar pada tempe GST lebih tinggi karena proses perkecambahan. Sementara itu, NST memiliki kandungan fenilalanin dan leusin yang lebih tinggi dibandingkan GST. Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam kandungan asam amino insulittropic antara keduanya.
“Asam amino insulittropic ini memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat menginduksi sel beta di pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Ini bagus untuk penderita diabetes,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, aktivitas antidiabetes antioksidan ini dapat melindungi sel beta pankreas dari radikal bebas. dan menghambat penyerapan glukosa. Efek lainnya terdiri dari penghambatan alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang dapat menghambat pencernaan pati, sehingga terjadi penurunan kadar gula darah.
'Diabetes juga dapat menyebabkan penurunan berat badan karena berkurangnya produksi insulin. Berkurangnya produksi insulin menyebabkan Glukosa tidak dapat diubah menjadi energi. Berdasarkan penelitian ini, tempe dapat mengatasi efek negatif tersebut pada tikus diabetes, “katanya. Kandungan isoflavon yang tinggi dalam tempe juga dapat menghambat radikal bebas dan menetralisir hipoglikemik. aktivitas pada tempe tradisional Semangit dan Bosok juga memberikan hasil yang menarik pada tikus diabetes mpeh memiliki peluang bagus untuk menurunkan kadar gula darah tanpa minum obat antidiabetes.
'Artinya diet untuk penderita diabetes dengan mengonsumsi tempe sangat baik dan dianjurkan. Peningkatan fungsi sel beta pankreas dapat meningkatkan produksi insulin dan penyerapan glukosa dalam sel serta menurunkan kadar gula darah. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi tempe tradisional dan olahannya,” ujarnya.
Belum ada Komentar untuk "Riset Pakar IPB: Tempe Ampuh Mengobati Penderita Diabetes, Ini Hasilnya"
Posting Komentar