Persahabatan dengan autoimunitas adalah cara positif bagi penderita untuk menikmati hidup

JAKARTA - Autoimunitas masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di Tanah Air. Pasalnya, belum ada informasi akurat yang beredar tentang bagaimana sebenarnya penanganan penyakit yang dijuluki penyakit seribu wajah itu.
Autoimmun adalah penyakit ketidakseimbangan sel imun yang dapat menyerang sel dan organ tubuh sendiri. Berbagai gejala dapat ditimbulkan oleh penyakit tersebut, seperti nyeri otot, kelelahan dan rambut rontok. Lalu bagaimana dengan pengobatan untuk pasien tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Samasta Integrated Center, klinik kesehatan yang juga menangani pengobatan autoimun, bersama dengan Biotek Pharmacy Indonesia menyelenggarakan seminar hybrid pada Jumat (22/7/2022) bertajuk The World's Best Medicines, Products . dari anak bangsa.
Seminar ini dibawakan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Spesialis Imunologi Alergi Prof.DR.DR.Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Imunologi Alergi Indonesia ( Peralmuni ). Dalam paparannya, Dr. Iris bahwa tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit autoimun. Dokter dan obat-obatan hanya dapat mengontrol respon imun yang terlalu aktif dan mengurangi peradangan, atau setidaknya menghilangkan rasa sakit dan peradangan.
Dokter Iris juga mengatakan bahwa pasien autoimun yang dirawatnya sangat bervariasi berdasarkan usia. Untuk meringankannya dan menyembuhkannya secara perlahan, ia menyarankan pasien untuk menjalani diet gluten.
'Dalam pengalaman saya, kami banyak berkomunikasi dengan ahli autoimun lain yang mencoba mengadopsi diet bebas gluten,' katanya.
Dokter Iris menyarankan diet bebas gluten karena ada Dugaan ada salah satu Protein dalam tepung terigu atau tepung terigu yang sering memicu kebocoran usus pada penderita penyakit autoimun.
'Berdiet bebas gluten untuk sementara waktu mungkin lebih efektif sampai mereka lepas dari obat yang mereka minum,' katanya.
Sementara itu, pasien autoimun juga harus diperlakukan positif. Dukungan atau dorongan dari lingkungan. Hal ini karena berkaitan dengan keadaan mental orang yang menderita penyakit tersebut. “Betul, perlu dukungan terus untuk pemulihan dengan lebih semangat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, obat terobosan baru diluncurkan oleh Biotek Farmasi Indonesia, yaitu Viradef dan Regimun. Diketahui bahwa pengobatan penyakit autoimun sampai sekarang telah dilakukan dengan imunosupresan, yaitu penekanan sistem kekebalan dan sejenisnya. Penekanan sistem kekebalan itu sendiri sebenarnya tidak boleh terjadi dalam jangka waktu lebih dari 5 hari, karena hal ini berakibat fatal bagi pasien dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Belum ada Komentar untuk "Persahabatan dengan autoimunitas adalah cara positif bagi penderita untuk menikmati hidup"
Posting Komentar