Keterlambatan Bicara 'Anak Pandemi' Jadi Tanda Peringatan Bagi Orang Tua

Keterlambatan bicara atau speech delay merupakan salah satu masalah tumbuh kembang yang paling sering dihadapi oleh anak-anak.

Namun, siapa sangka pandemi Covid-19 juga berdampak pada speech delay? Survei terbaru yang dilakukan Bebelac menemukan 14,8 persen orang tua mengatakan, anak Anda mengalami keterlambatan bicara.

Hasil ini menunjukkan betapa minimnya interaksi sosial mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Keterlambatan bicara adalah kondisi ketika anak tidak mampu mengucapkan kata per kata, meskipun sudah tua.

Umumnya, sekitar 1 dari 6 anak akan mengalami keterlambatan perkembangan, termasuk keterlambatan bicara.

Dokter anak Citra Amelinda mengatakan keterlambatan bicara pada anak merupakan tanda peringatan yang perlu diwaspadai orang tua.

“Jadi speech delay bisa jadi tanda peringatan yang harus diwaspadai orang tua,” kata Citra dalam webinar Hari Anak Nasional, Jumat (22/7).

Daripada menunggu anak mulai berbicara, sebaiknya orang tua menggunakan gaya pengasuhan yang tepat.

Anak dengan keterlambatan bicara tepat ketika diberikan pola pengasuhan responsif yang dapat mendorong mereka untuk mulai berbicara.

p>Gaya asuh ini merupakan kombinasi dari dua pola asuh yang sudah dikenal sebelumnya, yaitu pola asuh otoriter dan pola asuh lalai atau pola asuh permisif.

Citra, reaksi langsung Orang Tua dan perhatiannya kepada anak juga sangat penting dalam mempengaruhi respon anak.

Saat anak mengajak ngobrol atau bertanya, disarankan orang tua menjawab dengan bahasa yang mudah dipahami dan beri mereka kesempatan untuk melakukannya kembali.

'Jika anak masih bayi, perhatikan mata dan ocehannya, ini juga merupakan bentuk komunikasi antara anak dan orang tua,' kata e Citra.

Namun kini, 'anak-anak pandemi' mulai menjalani kehidupannya.

Orang tua diharapkan mendorong anak-anak mereka untuk melatih keterampilan sosial mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik.