Anggota PKS F melaporkan bahwa peternak tidak dapat membiayai sekolah anak karena PMK
Anggota DPR dari Fraksi PKS Sukamta menghentikan rapat paripurna pada Kamis (07/07). Di hadapan juru bicara DPR Puan Maharani, Sukamta melaporkan bahwa seorang warga di daerah pemilihannya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum membayar uang sekolah keempat anaknya karena menderita penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut Sukamta, peternak merugi Rp 40 juta setelah sapi yang dijualnya terkena wabah PMK. Meskipun sapi-sapi tersebut disimpan sebagai tabungan untuk membiayai pendidikan keempat anaknya hingga tingkat SMA dan perguruan tinggi.
'Keluarga ini memiliki tabungan untuk membayar biaya sekolah dengan memelihara sapi.
p>'Yang awalnya dipersembahkan untuk sapi ini untuk kurban Rp 50 juta, tapi kemarin harus dijual ke tukang jagal hanya Rp 10 juta,' tambahnya. kasus hanya satu dari ribuan kasus serupa Sukamta juga mengeluhkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memiliki data yang berbeda dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Dia mengatakan masyarakat tidak peduli siapa memimpin wabah, namun masyarakat sangat berharap kasus ini segera ditangani.
'Masyarakat tidak perlu tahu siapa yang bertanggungjawab atas penyuntingan ini yang berkompeten, tetapi masyarakat hanya mengajarkan bahwa d Ini bisa diselesaikan secepatnya,' katanya. /p>
Sukamta meminta pemerintah turun tangan dan bisa mengganti kerugian yang dialami petani. Menurutnya, pemerintah bisa memberikan satu atau dua ekor sapi kepada keluarga tersebut.
'Ini bisa diganti oleh pemerintah karena ini wabah. Bukan untuk peternakan besar, tapi untuk masyarakat,” kata Sukamta.
'Oleh karena itu, saya meminta perhatian pemerintah dan DPR, khususnya para pimpinan yang terhormat. Tolong bantu komunikasikan ini ke pemerintah,” tambahnya.
Belum ada Komentar untuk "Anggota PKS F melaporkan bahwa peternak tidak dapat membiayai sekolah anak karena PMK"
Posting Komentar