Mahasiswa Untar sukses berbisnis lewat toko kelontong dan souvenir
JAKARTA - Universitas Tarumanagara (Untar) mendukung mahasiswanya menjadi wirausahawan muda melalui program Kewirausahaan Kampus Belajar Mandiri (MBKM). Kebijakan ini juga menjadi peluang bagi mahasiswa untuk berkembang dalam bisnis, termasuk toko kelontong dan toko suvenir.
Pemerintah menargetkan angka wirausaha mencapai 3,95% pada tahun 2024. Namun, pada tahun 2020, pangsa kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,47%. Pencapaian tujuan tersebut membutuhkan dukungan semua pihak. Universitas seperti Untar juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan, meski dilakukan di sela-sela perkuliahan.
Salah satunya akan dilakukan oleh Felicia, mahasiswa Fakultas Ekonomi Untar jurusan Manajemen pada tahun 2019. Felicia menuturkan, dengan modal awal 11 juta rupee, ia telah meraih omzet sekitar 9 juta rupee dengan sektor jasa dan berbagai produk suvenir.
Baca: Prospek kerja di bidang administrasi perpajakan, bisa bekerja di bank di Kementerian Keuangan
Menurut Felicia, brand Charms and Tale yang ia dirikan bersama teman-temannya awalnya hanya iseng-iseng. “Awalnya kami hanya ingin mencobanya dan juga punya penghasilan sendiri,” ujarnya saat berada di kampus Untar Jakarta.
Sampai mereka berpikir untuk berkreasi dengan akrilik sebagai produk souvenir yang bahannya unik. namun tetap mengutamakan estetika.
'Jadi bahan akrilik ini dulunya hanya untuk produk tertentu. Jadi kami berinovasi lagi untuk menciptakan peluang baru sebagai produk souvenir,' katanya.
Charms and Tale menawarkan beberapa jenis souvenir seperti binder cincin, ring binder itu sendiri adalah album foto custom dengan cover berbahan dasar akrilik, tidak seperti cover album foto pada umumnya. < br >
Charms and Tale juga menjual kalender akrilik yang berbeda dengan kalender lainnya, kalender akrilik ini juga menggunakan akrilik sebagai bahan dasar kalender.
Belum ada Komentar untuk "Mahasiswa Untar sukses berbisnis lewat toko kelontong dan souvenir"
Posting Komentar