Harga selangit menghambat perkembangan mobil listrik di Indonesia


JAKARTA - Ketua I Gaikindo (Asosiasi Industri Otomotif Indonesia) Jongkie D. Sugiarto mengatakan, pengembangan mobil listrik di Indonesia untuk jenis kendaraan listrik baterai (BEV) masih terkendala dengan harga yang mahal yang mencapai angka di atas Rp 500 juta. Menurut dia, inilah kendala utama perkembangan mobil listrik di Indonesia.

'Yang perlu kita perhatikan adalah harga BEV termurah di Indonesia saat ini masih di atas 500 juta rupiah,' ujarnya kepada Jongkie dalam acara Market Review di IDX Channel, Senin (4/7/2022).

Kendala kedua, menurut dia, adalah infrastruktur. Pengisian stasiun belum mencukupi, jumlahnya belum terlalu banyak.

'Kita semua bekerja, sebenarnya wajar saja, karena jumlah mobil masih harus ditambah dan stasiun pengisian masih juga secara bertahap, sehingga pengembangan BEV kita pada tahun 2035 dapat mengurangi tidak lebih dari 1 juta kendaraan listrik roda empat dan 3,22 juta kendaraan listrik roda dua menjadi 12,5 juta barel bahan bakar 4,6 juta ton CO2 untuk kendaraan roda empat atau lebih. Sedangkan kendaraan roda dua diharapkan dapat menghemat 4 juta barel bahan bakar dan mengurangi emisi hingga 1,4 juta ton CO2.

Belum ada Komentar untuk "Harga selangit menghambat perkembangan mobil listrik di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel