Hanya 20 persen, Erick Thohir mendorong peningkatan penyaluran kredit ke UMKM
BANDUNG - Pemerintah terus mendorong peningkatan alokasi atau proporsi pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Saat ini UMKM di Indonesia baru menghimpun kurang dari 20% dari total pembiayaan perbankan.
'Kami terus meningkatkan pendanaan untuk UMKM. Di Malaysia sendiri pinjaman UMKM sudah mencapai 50%. Indonesia baru 20%,' kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, saat menghadiri acara Halal-Bihalal Ikatan Alumni (IKA) Unpad pada Minggu (7 Maret 2022). Pemerintah menargetkan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM hingga 30 persen dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan alokasi kredit korporasi (KUR) dari Rp 260 triliun menjadi Rp 338 triliun.
'Harapannya ke depan bisa mencapai 50 persen dari alokasi kredit untuk UMKM. Dananya dari bank pemerintah. Kita salurkan sedemikian rupa sehingga BRI, Mandiri atau BNI fokus pada pelaku ekonomi di kota dan desa,” jelasnya. Kementerian BUMN, kata dia, telah membagi peran bank-bank pemerintah untuk menggarap pembiayaan UMKM di kota dan desa. Baik untuk perusahaan besar atau pemilik usaha kecil. Juga minta mereka untuk mendukung UKM.
“BNI, misalnya, fokus pada pekerja migran. Karena sudah ada cabang di beberapa negara. Kita tahu ada 9 juta pekerja migran. Itu potensi besar,” jelas Erick Thohir. Jika nanti buruh migran mendapatkan kontrak, mereka dapat menggadaikan kontrak tersebut dengan pinjaman. Anda bisa meminjam hingga Rp 40 juta. Sehingga ketika mereka pulang mereka memiliki bisnis.
Belum ada Komentar untuk "Hanya 20 persen, Erick Thohir mendorong peningkatan penyaluran kredit ke UMKM"
Posting Komentar